Al-Quran sebelumnya adalah firman-firman Allah yang satu demi satu kepada dari pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW saat berusia 40 tahun dengan perantara Malaikat Jibril di gua Hira yakni surah Al-Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, oleh karena itulah disebut Hari Turunnya Al-Quran ,dan kemudian setelah firman yang pertama, kemudian dilanjutka pada firman-firman berikutnya selama kurang lebih 23 tahun. Pada masa itu semua orang tidak boleh menulis kecuali hanya tulisan Al-Qur’an, jadi mereka bayak menulis di batu, daun, papan ataupun apapun yang bisa ditulis di dekatnya setiap mendengar Al-Qur’an.
BAGAIMANA CARA PENYUSUNAN AL-QUR’AN
Al-Quran sebelumnya adalah firman-firman Allah yang satu demi satu kepada dari pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW saat berusia 40 tahun dengan perantara Malaikat Jibril di gua Hira yakni surah Al-Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, oleh karena itulah disebut Hari Turunnya Al-Quran ,dan kemudian setelah firman yang pertama, kemudian dilanjutka pada firman-firman berikutnya selama kurang lebih 23 tahun. Pada masa itu semua orang tidak boleh menulis kecuali hanya tulisan Al-Qur’an, jadi mereka bayak menulis di batu, daun, papan ataupun apapun yang bisa ditulis di dekatnya setiap mendengar Al-Qur’an.
Suatu hari ketika Malaikat Jibril datang menemui Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril membacakan Al-Qur’an dari awal sampai akhir,yakni dari Surah Al-Baqoroh sampai Surah An-Naas. Lalu setelah selesai membacakakan Al-Qur-an, karena sifat Nabi Muhammad SAW yakni Fathonah yang berarti Cerdas, maka Nabi Muhammad SAW langsung meniru membacakan Al-Qur’an persisi seperti yang dibacakan oleh Malaikat Jibril.
Tak lama kemudian Nabi Muhammad SAW wafat, dan kemudian masa presiden diganti oleh Abu Bakar As-Siddiq, Abu Bakar mengumpulkan semua tulisan-tulisan Al-Qiur’an yang ada di daun, papan, kayu dll. Dan kemudian menbukukannya, sehingga disebut mushaf, kemudian Abu Bakar memberikan Al-Qur’an kepada anaknya, yang kemudian setelah menjadi dewasa yakni istri dari Usman bin Affan yang kemudian menjadi presiden. Dan pada masa jabatannya, Dia menyebarkan Al-Qur’an ke seluruh penjuru dunia yang mayoritas agamaya islam, sehingga kita pernah mendengar istilah Al-Qur’an Usmani.
Jadi seperti itulah, jika ada kesalahan tolong beri komentar supaya tidak terjadi kesalah pahaman Okey.
BAGAIMANA CARA PENYUSUNAN AL-QUR’AN
Al-Quran sebelumnya adalah firman-firman Allah yang satu demi satu kepada dari pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW saat berusia 40 tahun dengan perantara Malaikat Jibril di gua Hira yakni surah Al-Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, oleh karena itulah disebut Hari Turunnya Al-Quran ,dan kemudian setelah firman yang pertama, kemudian dilanjutka pada firman-firman berikutnya selama kurang lebih 23 tahun. Pada masa itu semua orang tidak boleh menulis kecuali hanya tulisan Al-Qur’an, jadi mereka bayak menulis di batu, daun, papan ataupun apapun yang bisa ditulis di dekatnya setiap mendengar Al-Qur’an.
Suatu hari ketika Malaikat Jibril datang menemui Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril membacakan Al-Qur’an dari awal sampai akhir,yakni dari Surah Al-Baqoroh sampai Surah An-Naas. Lalu setelah selesai membacakakan Al-Qur-an, karena sifat Nabi Muhammad SAW yakni Fathonah yang berarti Cerdas, maka Nabi Muhammad SAW langsung meniru membacakan Al-Qur’an persisi seperti yang dibacakan oleh Malaikat Jibril.
Tak lama kemudian Nabi Muhammad SAW wafat, dan kemudian masa presiden diganti oleh Abu Bakar As-Siddiq, Abu Bakar mengumpulkan semua tulisan-tulisan Al-Qiur’an yang ada di daun, papan, kayu dll. Dan kemudian menbukukannya, sehingga disebut mushaf, kemudian Abu Bakar memberikan Al-Qur’an kepada anaknya, yang kemudian setelah menjadi dewasa yakni istri dari Usman bin Affan yang kemudian menjadi presiden. Dan pada masa jabatannya, Dia menyebarkan Al-Qur’an ke seluruh penjuru dunia yang mayoritas agamaya islam, sehingga kita pernah mendengar istilah Al-Qur’an Usmani.
Jadi seperti itulah, jika ada kesalahan tolong beri komentar supaya tidak terjadi kesalah pahaman Okey.
Comments
Post a Comment