Tachi mengatakan bahwa, dengan menggunakan mantel tersebut, seseorang seperti mendapati kamera disampingnya. Gambar dari kamera akan diproyeksikan ke dalam mantel, sehingga orang yang memakai mantel tersebut secara virtual tampak transparan atau tembus pandang, ketika dilihat oleh orang lain. Tachi menambahkan, sebelumnya mantel yang dibuat tampak abu-abu, namun ketika kami proyeksikan gambar ke dalamnya, kami dapat melihat dengan jelas gambar yang diproyeksikan.
Tachi menuturkan, tujuan utama dari teknologi baru ini adalah untuk menambah teknologi yang ajaib namun nyata, bukan untuk membuat orang lain melihat isi di balik mantel. Biasanya, dunia virtual yang dibuat dengan computer, membuat dunia computer jauh dari lingkungan nyata. Namun, hal yang kami lakukan adalah meletakkan hal virtual dalam lingkungan yang nyata, tambahnya. Sebagai contoh dalam dunia kedokteran, ketika dokter akan melakukan operasi terhadap pasien, mereka tidak dapat melihat bagian dari dalam tubuh pasien, kecuali dengan tangan dan peralatan tertentu. Tachi mengharapkan, dengan adanya mantel transparan ini, dapat membantu permasalahan tersebut.
“Dengan mantel ini, dokter dapat melihat seluruh struktur body pasien.”, kata Tachi. Tachi menambahkan, selain mantel transparan, teknologi retro-reflective juga digunakan pada cat rumah. Menurut Tachi, jika cat digunakan untuk dinding, maka kita dapat melihat secara transparan pemandangan di luar rumah. Selain cat, juga masih ada untuk pilot, yang dapat membuat lantai dari kokpit pesawat terlihat transparan ketika mendarat. Ketika teknologi ini masih dalam masa percobaan, Tachi dan timnya berharap suatu saat nanti produk buatannya dalam beberapa tahun dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. (h_n)
Comments
Post a Comment