Metode ilmiah suatu cara yang ditempuh oleh
ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam melakukan penelitian
(baik penelitian ilmu sosial, ekonomi, IPA dsb) perlu dilakukan langkah-langkah metode ilmiah. Langkah-langkah
metode ilmiah perlu dilakukan karena penelitian tersebut bersifat ilmiah, dan
harus bisa tersusun secara sistematis, objektif, dan terfokus pada bahasan
penelitian.
A. Apa
Itu Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah cara memperoleh
pengetahuan melalui percobaan. Hal ini dirancang untuk membatalkan bias manusia
yang standar dalam penalaran dengan mendorong reproduktifitas, dan
cross-checking. Para ilmuwan membentuk hipotesis, atau dugaan, tentang aspek
dunia, kemudian mengujinya melaui langkah-langkah metode ilmiah salah satunya
dalam bentuk percobaan. Percobaan ini harus mudah direproduksi, sehingga para
ilmuwan lain dapat men cross-check data. Setelah pengujian menyeluruh,
hipotesis dapat didukung atau bertentangan dengan data.
Ketika tubuh hipotesis pelengkap terbukti
benar, metode dapat diintegrasikan ke dalam semacam "meta-hipotesis"
disebut teori.Teori-teori tidak pernah dapat dibuktikan mutlak benar, dan
menurut para ilmuwan, tidak bisa. Di sinilah para ilmuwan bertentangan dengan
teis dan spiritualis, yang percaya bahwa melalui doa atau meditasi orang dapat
mengakses kebenaran mutlak. Menurut metode ilmiah, teori tidak ada yang suci,
dan bahkan jika ribuan eksperimen mendukungnya, kita masih bisa membuktikannya
salah.
Jika teori ini sangat baik dan dapat
dikonfirmasikan selama periode waktu yang panjang dan diambil untuk diberikan
di antara sebagian besar masyarakat ilmiah, ia memperoleh status hukum alam
atau hukum fisik. Hukum-hukum fisika, seperti "gravitasi membuat semuanya
jatuh" adalah tentang sebagian cara berdekat dengan kepastian yang mutlak
bahwa kita dapat memperoleh tinjauan tentang alam semesta. Sebagai teori,
teori-teori empiris terutama padat, membuat prediksi kuantitatif rinci tentang
fenomena di mana langkah-langkah metode ilmiah berusaha untuk
menjelaskannya.Sehingga, bisa cukup mudah untuk membantah suatu langkah-langkah
metode ilmiah jika metode tersebut tidak memiliki daya prediktif.
Metode ilmiah berusia lebih dari seribu tahun,
dbermula kembali ke karya Ibn al-Haytham (965-1039). Al-Haytham adalah seorang
pelopor langkah-langkah metode ilmiah sejati, sehingga beliau terkadang disebut
sebagai "ilmuwan pertama," yang menemukan metode ilmiah dan
memberikan kontribusi signifikan terhadap lebih dari selusin bidang ilmiah,
terutama optik.
Metode ilmiah tidak tepat didefinisikan,
tetapi hampir semua ilmuwan setuju bahwa langkah-langkah metode ilmiah melibatkan
iterasi dari empat langkah berikut: Karakterisasi (observasi dan definisi),
hipotesis, prediksi, dan eksperimen untuk menguji semua bagian sebelumnya dari
urutan. Metode ilmiah bukan resep ketat, tetapi teknik cair atau fluid untuk
mengungkap kebenaran.
B. Karakteristik Metode Ilmiah
Dan Karakteristik Metode Ilmiah diantaranya :
1. Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Fakta
Ya.menulis karya ilmiah harus berdasarkan fakta, bukan hasil imajinasi atau semacammnya . dan fakta” itu berupa data empiris yang harus dapat diukur dan dianalisis lebih lanjud .
2. Karya
Ilmiah Harus Berdasarkan Pertimbangan Objektif
pertimbangan objektif didasarkan pada pertimbangan apa adanya bukan bsifat subyektif, bebas dari prasangka dan kira”.
pertimbangan objektif didasarkan pada pertimbangan apa adanya bukan bsifat subyektif, bebas dari prasangka dan kira”.
3. Karya
Ilmiah Harus Menggunakan Asas Analisis
Maksudnya, karya ilmiah itu harus dapat dianalisis (diuraikan, dibandingkan, diinterpretasikan). yang artinya karya ilmiah harus dapat menggambarkan karakteristik , fungsi dan kaitan pmasalahan satu dg lainnya.
Maksudnya, karya ilmiah itu harus dapat dianalisis (diuraikan, dibandingkan, diinterpretasikan). yang artinya karya ilmiah harus dapat menggambarkan karakteristik , fungsi dan kaitan pmasalahan satu dg lainnya.
4. Karya
Ilmiah Harus Bersifat Kuantitatif – Kualitatif
Pendekatan ilmiah beda dengan pendekatan alamiah. kalo pendekatan ilmiah itu sifatnya kuantitatif tapi kalo pendekatan alamiah itu sifatnya kualitatif.
Pendekatan ilmiah beda dengan pendekatan alamiah. kalo pendekatan ilmiah itu sifatnya kuantitatif tapi kalo pendekatan alamiah itu sifatnya kualitatif.
5. Karya
Ilmiah Menggunakan Logika Deduktif – Hipotetik
Logika deduktif adalah penalaran yg bertitik tolak dan hal-hal yg sifatnya umum yg sudah memiliki kebenaran yg pasti baik dr hasil penelitian para pakar ato dr yg lainnya.
Kebenaran hipotesis harus dibuktikan secara empiris melalui penelitian lapangan maka disebut bahwa karya ilmiah tersebut sesuai logika deduktif-hipotetik
Logika deduktif adalah penalaran yg bertitik tolak dan hal-hal yg sifatnya umum yg sudah memiliki kebenaran yg pasti baik dr hasil penelitian para pakar ato dr yg lainnya.
Kebenaran hipotesis harus dibuktikan secara empiris melalui penelitian lapangan maka disebut bahwa karya ilmiah tersebut sesuai logika deduktif-hipotetik
6. Karya
Ilmiah Harus Menggunakan Logika Induktif Generalisasi
Kebenaran hipotesis bersifat rasional, oleh karenanya bersifat sementara . Untuk memperoleh kebenaran ilmiah masih harus dibuktikan dengan data empiris hasil penelitian .ksimpulan dr data empiris bsifat generalisasi. sdangkan kesesuaian data empiris dengan pemikiran rasional hipotesis disebut asas korespondensi. kesimpulan yg bersifat generalisasi dr data empiris disebut logika induktif yg kebenrannya bersifat probabilistik.
Kebenaran hipotesis bersifat rasional, oleh karenanya bersifat sementara . Untuk memperoleh kebenaran ilmiah masih harus dibuktikan dengan data empiris hasil penelitian .ksimpulan dr data empiris bsifat generalisasi. sdangkan kesesuaian data empiris dengan pemikiran rasional hipotesis disebut asas korespondensi. kesimpulan yg bersifat generalisasi dr data empiris disebut logika induktif yg kebenrannya bersifat probabilistik.
C. Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah alasan
utama mengapa penelitian harusdilakukan.Oleh karena itu
masalah penelitian harus objective, dan harus dibuktikan secara logis dan validbahwa masalah itu benar-benar masalah.Supaya logis dan valid, perlu dilakukan
identifikasi masalah, dengan cara penelitian dengan:
§ Studi Lapangan (Field Study) melalui data real obyek penelitian,
§ Studi Literatur (Literature study) melalui paper di journal, dsb
D. Pentingnya
Masalah Penelitian
Kualitas penelitian ditentukan oleh kualitas“masalah“ yang diteliti, bukan karena ketinggianteknologi
yang digunakan. Untuk mencapai originalitas dalam penelitian, masalah penelitian bisa dengan dua cara:
·
Obyek penelitian orisinal alias belum pernah
diteliti orang lain (orisinalitas di hasil)
·
Obyek penelitian tidak orisinal (sudah
diteliti oleh orang lain), tapi kita menggunakan teknik lain untuk memecahkan
masalah (orisinalitas di metode)
E.
Bentuk Masalah Penelitian
Bentuk masalah penelitian bisa dinyatakandalam bentuk kalimat pernyataan, kalimat pertanyaan, atau kalimat tujuan.
Ø Kalimat Pernyataan (problem statements)
Ø Kalimat
Tanya (research questions)
Ø Kalimat
Tujuan (research objectives)
F.
Syarat Masalah Penelitian
ü Menarik: Memotivasi kita untuk melakukanpenelitian dengan
serius
ü Bermanfaat:
Manfaat bagi masyarakat dalamskala besar maupun kecil
(kampus, sekolah, kelurahan, dsb)
ü Hal Yang
Baru: Solusi baru yang lebih efektif,murah, cepat, dsb bila dikomparasi dengansolusi lain. Bisa juga merupakan perbaikan darisistem dan
mekanisme kerja yang sudah ada
ü Dapat
Diuji (Diukur): Masalah penelitian besertavariabel-variablenya harus merupakan
sesuatuyang bisa diuji dan diukur secara empiris.
Untukpenelitian korelasi, korelasi antara beberapavariabel
yang kita teliti juga harus diuji secarailmiah dengan beberapa parameter.
ü Dapat
Dilaksanakan: Khususnya berkaitan eratdengan keahlian, ketersediaan data,
kecukupanwaktu dan dana. Hindari research impossible !
ü Merupakan Masalah Yang Penting: Janganmelakukan penelitian terhadap suatu
masalahyang tidak penting
ü Tidak Melanggar Etika: Penelitian harusdilakukan dengan kejujuran
metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada obyek penelitian, tidak melanggar
privacy, publikasiharus dengan persetujuan obyek penelitian,tidak boleh
melakukan penipuan dalampengambilan data maupun pengolahan data
ü Pernyataan
umum (general) hasil penelitian
ü Ringkasan
dari temuan-temuan yang didapatdari analisa hasil penelitian
G. Langkah-Langkah
Langkah-langkah
yang ditempuh dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1.
Perumusan masalah
Perumusan masalah
adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah.Masalah adalah kesulitan yang
dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya.Masalah penelitian dapat
di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda
mati maupun makhluk hidup.Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati
ombak di lautan.Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa
terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan
identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka
perlu dibatasi.Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan
penelitian kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam
merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut :
a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan
masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok
permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari
cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya
dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.
2. Perumusan hipotesis
Ketika kita
mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu
jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan
bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk
mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang
dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut
sebagai hipotesis penelitian.Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai
dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan
kebenarannya.Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin
saja salah.Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji
kebenaran hipotesis yang sudah kita buat
3.Perancanganpenelitian
Sebelum dilakukan
penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya.Rancangan
penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan
sebelum, selama dan setelah penelitian selesai.Metode penelitian, alat dan
bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan
penelitian.
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun
penelitian eksperimental.Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang
memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan
sifat-sipat objek yang diselidiki.Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya
penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo
pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding.Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel.Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi.
Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan
menjadi :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja
diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat)
b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur
(dipengaruhioleh variabel bebas)
c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak
mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaanpenelitian
Langkah langkah
pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a.
Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan
penelitian.Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus
dipersiapkan dengan baik.
b. Pelaksanaan :
1. Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
b) Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
2. Pengolahan data, setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
3.Menarik kesimpulan, setelah
pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui
apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin
juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian
yang telah kita lakukan.Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian
dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil
harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.
5. Pelaporan penelitian
Sistematika
penyusunan laporan penelitian
a. Pendahuluan, bagian pendahuluan
merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar
belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan hipotesis
b. Telaah kepustakaan/kajian teori,
bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang
dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu
yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Metode penelitian, berisi segala
sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan
akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik
pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat,
bahan, tempat dan waktu penelitian.
d. Hasil dan pembahasan penelitian,
berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil
dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk
grafik, tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan saran, berisi
tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang
sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca
dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.
H. Contoh Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
Berhubung
terbatasnya tempat dan lain sebagainya, kali ini kita akan melihat kelengkapan
kerangka penulisan karya ilmiah berdasaran hasil penelitian kuantitatif lebih
dulu. Mengapa hasil penelitian kuantitatif? Karena kebanyakan dari mahasiswa S1 yang akan
menyusun skripsi, idealnya, mereka menggunakan penelitian kuantitatif dari pada
jenis penelitian lainnya.
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
1) Lembar Persetujuan dari Pembimbing Skripsi
2) Lembar Persetujuan Sekaligus Pengesahan Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
1) Lembar Persetujuan dari Pembimbing Skripsi
2) Lembar Persetujuan Sekaligus Pengesahan Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
E. Kegunaan Penelitian Asumsi Penelitian
F. Ruang Lingkup Dan Batasan Penelitian
G. Definisi Istilah
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
E. Kegunaan Penelitian Asumsi Penelitian
F. Ruang Lingkup Dan Batasan Penelitian
G. Definisi Istilah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. ……………………..
B. ……………………..
C. ……………………..
D. ……………………..
E. Dst.
A. ……………………..
B. ……………………..
C. ……………………..
D. ……………………..
E. Dst.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi Dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Analisis Data
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi Dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis
BAB V PEMBAHASAN
A. ………………………
B. ………………………
C. ……………………..
D. ………………………
E. Dst.
A. ………………………
B. ………………………
C. ……………………..
D. ………………………
E. Dst.
Daftar Rujukan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran
Riwayat Hidup
Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran
Riwayat Hidup
I. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
Meskipun Anda
telah mengetahui garis-garis besar kerangka ilmiah, sepertinya
hal-hal berikut tetap sayang untuk Anda lewatkan….
- Halaman sampul. Di halamana sampul, dicantumkan judul skripsi lengkap, kata skripsi,nama dan nomor induk mahasiswa, logo perguruan tinggi, dan diikuti dengan nama lengkap perguruan tinggi, jurusan atau program studi dan waktu (bulan-tahun) lulus ujian.
- Halaman
judul. Halaman judul terdiri dari dua
lembar. Lembar pertama adalah halaman yang format dan isinya sama dengan
halaman sampul.
Sedangkan lembar kedua adalah halaman yang berisi (1) judul skripsi lengkap, (2) text yang bertuliskan Skripsi diajukan kepada Universitas ……….. untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana….., (3) nama dan nomor induk mahasiswa, (4) nama lengkap perguruan tinggi dan jurusan, dan (5) bulan dan tahun lulus ujian. - Lembar persetujuan. Lembar persetujuan terdiri dari dua lembar. Lembar pertama merupakan halaman persetujuan dari para pembimbing skripsi. Di sini, perlu dicantumkan (1) text yang bertuliskan Skripsi oleh….. ini telah disetujuai untuk diuji, dan (2) nama lengkap dari para pembimbing sekaligus gelar akademiknya.
- Daftar isi. Daftar isi memuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang dilanjutkan dengan nomor halaman yang sesuai dengan peletakkannya dalam skripsi.
- Riwayat hidup. Riwayat hidup sebaiknya ditulis dengan gaya naratif dengan sudut pandang orang ketiga. Dalam riwayat hidup ini berisi nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengaaman organsasi, dan prestasi penulis baik prestasi yang pernah di dapat selama proses perkuliahan maupun ketika masih berada di sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama dan atas. Untuk penulis skripsi yang sudah menikah, dapat puladicantumkan nama suami atau istri sekaligus anak-anaknya.
Comments
Post a Comment