LIE DETECTOR
Penggunaan teknologi canggih di bidang penegakan hukum, semisal LIE DETECTOR untuk mengungkap tingkat kebohongan tersangka, membuat kita semua bertanya-tanya bagaimana cara kerjanya.
Nah ane tertarik mengulas bagaimana prinsip kerja alat tersebut . Terdapat dua jenis pencatat kebohongan ini, yang berupa digital yang sudah terkomputerisasi dan ada yang berupa sebuah papan mesin portabel.
LIE DETECTOR Digital
LIE DETECTOR Portabel
Orang-orang berbohong dan menipu orang lain karena berbagai alasan. Paling sering, BERBOHONG adalah mekanisme pertahanan yang digunakan untuk menghindari masalah dengan hukum, atasan atau figur otoritas.
Terkadang, Anda dapat mengetahui bahwa seseorang itu berbohong, tetapi lain waktu mungkin tidak begitu mudah. Polygraphs, atau yang biasa disebut “detektor kebohongan/lie detector” adalah alat yang memantau seseorang melalui reaksi fisiologis.
Tampak bagian jari jari orang yang di tes
di pasangi sebuah sensor yang terhubung ke mesin
Fluktuasi mungkin menunjukkan bahwa orang ini sedang menipu atau berbohong. Lie Detector mendeteksi adanya kebohongan dari sistem gelombang. Bila seseorang bohong maka gelombang akan bergetar cepat. Sebaliknya jika seseorang jujur, maka gelombang tidak bergetar dengan cepat dan tidak terdeteksi oleh Lie Detector.
Saat seseorang melakukan sebuah tes kebohongan, maka orang tersebut akan dipasangkan 4 sampai 6 sensor, dan dihubungkan dengan sebuah gambar grafik yang menunjukkan hasil-hasil dari pertanyaan yang diajukan. Sensor sensor tersebut biasanya merekam aktifitas seperti yang disebutkan diatas. Kadang-kadang poligraf juga akan mencatat hal-hal seperti gerakan lengan dan kaki.
Ketika tes poligraf dimulai, sang investigator atau penanya akan memberi 3-4 pertanyaan yang simpel dan sederhana dengan jawaban yang diketahui dengan tujuan untuk membentuk suatu fisiologis “dasar”. setelah itu beranjak ke pertanyaan berat yang kemudian indikatornya bisa ditampilkan dalam sebuah grafik naik turun mirip sebuah seismograph pencatat gempa.
KETERANGAN GAMBAR:
Tampak diagram yang ditampilkan dalam bentuk garis garis yang menandakan alur pernafasan kita (respiration rate).
Tampak diatas sensor-sensor juga dipasang
di sekitar dada dan lengan
untuk mendeteksi nadi dan jantung
1. SENSOR RESPIRATORY RATE (Pneumographs)
Berwujud tabung karet yang berisi udara dan di ikatkan mengelilingi area perut/dada. Ketika dada atau otot-otot perut mengembang, udara di dalam tabung dipindahkan dalam bentuk grafik pada layar. Tanda di kertas bergulir jika subjek mengambil napas. Poligraf digital juga menggunakan Pneumographs, tetapi menggunakan Transduser untuk mengubah energi udara yang dipindahkan ke sinyal elektronik.
2. SENSOR TEKANAN DARAH
Sebuah alat pengukur tekanan darah ditempatkan sekitar lengan (mirip alat tes tekanan darah pada medis). Alat ini mencatat perubahan-perubahan dalam tekanan darah dan dengan sebuah alat data tersebut dikirim dan dimunculkan dalam Grafik.
3. GALVANIC SKIN RESISTANCE (GSR)
Ini juga disebut pencatat aktivitas elektro-dermal dan pada dasarnya adalah pengukur dari keringat di ujung jari anda (di pasang 2 sensor di ujung jari anda). Ujung jari adalah salah satu daerah yang paling berpori pada tubuh dan indikasinya adalah jika kita berkeringat maka kita sedang dalam tekanan dan alami muncul disaat orang berbohong. Fingerplates yang disebut galvanometers, melekat pada dua dari jari-jari subjek. sensor ini mengukur kemampuan kulit untuk menghantarkan listrik. Ketika kulit terhidrasi (seperti keringat), itu menghantarkan listrik jauh lebih mudah daripada saat kering dan semua data data ini tercatat pula di grafik.
Line kedua adalah bagaimana kondisi ujung jari kita saat tes berlangsung (mengcakup keringat yang ada di jari) dan line ketiga adalah kondisi tekanan darah pada saat pemeriksaan.
Source: http://bukanisapanjempol.blogspot.com/2012/07/mengenal-cara-kerja-lie-detector.html#ixzz2EGg1KEoG
Comments
Post a Comment