11
Jun
Aku baru tau jika otak manusia itu benar-benar beragam cara kerjanya. Baru tau juga jika model bersendekap dan menggegam tangan setiap orang itu berbeda-beda. Ternyata itu sekaligus dapat membaca, fungsi otak manakah dari diri seseorang yang paling dominan? Otak kanan kah, atau otak kiri?
1. Tes Pertama
Cara : Rentangkan kedua telapak tangan, lalu saling menggenggam. Biarkan semua berjalan reflek tanpa dibuat-buat. Lalu lihat, jempol tangan yang letaknya paling atas adalah jempol tangan kanan atau kah kiri ? Mungkin lebih jelasnya lihat di gambar ini,,
Sudah paham? Nah sekarang hasil bagaimana ?
A : Jika persis seperti pada gambar, letak
jempol tangan KIRI di atas. Berarti otak yang paling dominan digunakan
untuk berpikir adalah otak KANAN.
B : Jika berlawanan seperti pada gambar,
letak jempol tangan KANAN di atas. Berarti otak yang paling dominan
digunakan untuk berpikir adalah otak KIRI.
Selalu berlaku untuk kebalikannya. Bagaimana, yang manakah diantara kalian ? Simpan jawabannya untuk tes yang pertama ini ya..
2. Tes Kedua
Cara : Silangkan lengan, biarkan semua
berdasarkan reflek dan sesuai dengan kebiasaan. Biasanya disebut dengan
bersendekap tangan. Contohnya seperti ini,,
Bagaimana hasilnya ?A : Jika persis seperti pada gambar, letak lengan tangan KANAN di atas. Berarti otak yang paling dominan digunakan untuk berpikir adalah otak KIRI.
B : Jika berlawanan seperti pada gambar, letak lengan tangan KIRI di atas. Berarti otak yang paling dominan digunakan untuk berpikir adalah otak KANAN.
Baiklah, simpan jawabannya untuk hasil tes kedua ini..
Mari kita analisis.. Foto ini diambil saat aku berada pada lab science di Trans Studio Makassar, seperti sebuah wahana yang isinya praktikum kimia dan biologi hehehe.Ada banyak praktikum, seperti percobaan uang terbakar tapi tidak hangus dan lain-lain.
Setelah aku tanya apakah ini sebuah ramalan atau sejenisnya, ternyata bukan. Seorang manusia bisa dibaca karakter otaknya melalui beberapa kebiasaan hidupnya. Ada banyak hal, seperti kebiasaan menggaruk dengan tangan apa, kebiasaan memulai berjalan dengan kaki apa, dan kebiasaan-kebiasaan yang lain.
Namun yang paling menonjolkan fungsi otak adalah kebiasaan di seputar cara kerja tangan, dan biasanya para ilmuwan memakai dua tes diatas secara garis besarnya *kata mas dan mbak penjaga stan yang ternyata anak-anak mipa Unhas* .
Ini hasil foto yang di jepret di lab science Trans Studio Makassar waktu itu, jika kurang jelas mungkin aku bisa bantu jabarkan
(A) = Adalah hasil dari tes pertama, jika pada tes pertama jawabannya adalah dominan otak kanan maka (A) Kanan , jika pada tes kedua jawabannya adalah dominan otak kiri maka (A) Kiri
(B) = Adalah hasil dari tes pertama, jika pada tes pertama jawabannya adalah dominan otak kanan maka (B) Kanan , jika pada tes kedua jawabannya adalah dominan otak kiri maka (B) Kiri
How about me ????? Sempat agak sedikit takut jika kang mas nun jauh di pulau seberang sana juga sama hasilnya dengan ku. Misal aku tidak mau mengalah, dan pasanganku tidak mau mengalah juga kan repot, bisa berakhir ke ring tinju nanti . Tapi ternyataaaa, horaay!!! hasilnya berbeda …
Aku : (A) Kiri + (B) Kanan ~> Seimbang Cenderung Kiri
Kang mas : (A) Kanan + (B) Kiri ~> Seimbang Cenderung Kanan
Baiklah, mari menganalisis aku dulu
Suka mengurusi orang lain
La… ini nih, emang sih aku kalau liat sesuatu yang ga cocok sedikit dengan mata langsung aja bawaannya pingin komentar. Yang beginilah, yang begitulah . Dan si kang mas suka bilang “Ya biarin to dek…” hahaha
Berbakat jadi pemimpin
Pemimpin? maksudnya pemimpin geng? oiya dulu aku pernah jadi ketua geng di kampung dna anggotanya cowok semua, entah kenapa mereka mau aja kusuruh-suruh. Kayak misalnya, main ‘betengan, gobak sodor dll tapi aku yang harus menang’.
Pandai berbicara dan menyiasati sesuatu
Ya ini termasuk bagian dari yang di atas tadi kayaknya yah, menyiasati permainan supaya aku yang menang dengan mencuci otak para lawan main ‘betengan’ *kesannya kok preman kampung gini ya*
Perhatian
Ehem, ohok ohok.. Kata si kang mas sih emang aku orangnya begitu *pede* dan kadang-kadang kalau aku perhatian tapi orang diperhatiin itu ga ngerasa rasanya tu kayak terbang ke bulan lalu jatuh ke bumi *apa ini??*
Tenang
Yang ini agak bingung, butuh pendapat orang karna aku sendiri belum benar-benar yakin kalau aku adalah orang yang tenang wkwk. Yang aku rasa sih, aku suka panik tanpa sebab. Misal, suka panik ketika cek in tiket pesawat. Padahal pesawat baru berangkat jam 7 malam tapi sudah panik sejak jam 4 sore -_-’ yang takut terlambat lah, takut ditinggal pesawat lah sampai lari kesana kemari heboh sendiri di bandara dan hasilnya kaki kayak pemain kesebelasan.
Selalu berhati-hati dalam berpenampilan
Kalau si kang mas sih, pakai apa aja yang penting cocok, bersih dan rapi, berangkaat !!! Kalau aku? harus diikir dulu nanti mau kemana tujuan perginya, nanti berapa lama dipakainya, nanti begini begitu. Kebanyakan mikir dan akhirnya kalau bepergian bawaannya sudah kayak satu RT yang mau berangkat.
Kalau si kang mas…
Sangat perhatian
Nah, kalau aku bilang aku perhatian menurut versi kang mas. Tapi masih ada yang levelnya di atas aku, kang mas beberapa level lebih perhatian orangnya. Dalam satu hari, berapa kali tuh nanyain “sudah makan atau belum?” dan itu berlangsung sudah hampir 5 tahun lamanya lo. Pertanyaan itu baru akan berhenti kalau aku jawab sudah makan ini dan itu. Kalau lagi menyeberang jalan, bisa sampai yang menyetop-nyetop gitu tangannya dan berjalan di sisiku kesannya ‘biar aku aja yang ketabrak duluan jangan kamu’. Kalau aku? mungkin cuma bilang “awas mas ati-ati” dan langsung nggloyor jalan duluan takut ketabrak -_-’
Konvensional
Agak ga mudeng sama ini
Berbelit-belit
Yuppi.. Tapi karena ke ber belit-belitan nya, kadang suatu hal itu jadi lebih spesifik dan jelas. Jika pada awalnya hanya membahas tentang angka 1, bisa dijabarkan sampai angka 2 s/d 10 dan kembali lagi ke 1.
Cepat akrab dengan orang lain
Ini nih, ga tau makan apa si kang mas ini kenapa gampang sekali bergaulnya. Baru kenal sama tukang tambal ban misalnya, sudah ngobrol panjang kayak uda kenal lama. Kalau misal di jalan ketemu dengan teman SD yang sudah ber abad-abad ga ketemu, kang mas selalu ingin menyapa dan tanya kabar. Aku ? jangankan pingin nyapa temen SD yang ketemu di jalan, ketemu orang yang hampir tiap hari ketemu aja kalau ga benar-benar akrab, pasti aku uda ambil jalan lain yang ga bakal ketemu orang itu lg jadi aku ga harus nyapa. Kalaupun harus bikin jalan di bawah tanah, aku bikin deh.
Waspada
Jelas kalau yang satu ini. Waspada siap sedia siaga ! selalu bisa memikirkan resiko yang akan datang untuk jaga-jaga. Ilmu terawangnya untuk kejadian jangka panjang itu selalu top cer.. tepat dan akurat. Belajar dimana sih Kang Mas ? Mama Loren jangan-jangan nih.
Pengalah
80 persen dari masalah antara aku dan si kang mas, selesai akibat kang mas yang punya hati besar untuk mengalah. Katanya, “perempuan itu ga usah dihadapi dengan hati yang keras” . Ini nih yang bikin klepek-klepek. Soalnya bagaimanapun, laki-laki itu kalau sudah melawan pasti akan menang. Misal aku memukul kang mas dengan jurus kungfu terhebat pun, kalau mas yang segede itu balas memukul mungkin aku sudah terpental sampai ke Paris *asik.. jalan2 ke paris akhirnya*. Jadi laki-laki itu bukan orang lain yang bsa mengendalikannya, tapi dirinya sendiri. Itulah sebabnya Islam menjadikan laki-laki sebagai pemimpin.
Stabil
Stabil yang permanen vs aku si labil yang permanen. Kang mas lebih mudah mengatur emosinya, kalau lupa ga di sms ga ngambek, kalau BBM nya sudah R tapi belum aku balas ga ngambek, kalau aku ketiduran dan lupa telepon juga ga ngambek. Sedangkan aku? yah.. begitulah sampe spechless pada diri sendiri hahaha
Yah begitulah, untung saja tidak sama jadi bisa saling melengkapi. Itulah alasan Allah menciptakan perbedaan untuk saling dilengkapi satu sama lain kan… Manusia itu unik, berbeda-beda walaupun sebenarnya tujuannya adalah sama..
source : http://deepuspita.wordpress.com/2012/06/11/644/
Comments
Post a Comment