HUKUM MOORE
“Kekuatan mikroprosesor menjadi dua kali lipat setiap 18 bulan.
Kekuatan komputasi menjadi dua kali lipat setiap 18 bulan.
Harga komputasi berkurang setengahnya setiap 18 bulan.”
Kekuatan komputasi menjadi dua kali lipat setiap 18 bulan.
Harga komputasi berkurang setengahnya setiap 18 bulan.”
(Gordon Moore, 1965)
Hukum Moore, diakui banyak pihak sebagai pendorong revolusi komputer.
Secara singkat dapat disebutkan bahwa jumlah transistor chip komputer
dengan harga yang sama meningkat dua kali lipat setiap 18 bulan.
Kecenderungan tersebut terbukti benar sampai saat ini. Jika chip pertama
Intel tahun 1971 hanya memuat 2300 transistor, chip terakhir mampu
memuat 1,7 milyar transistor.Hukum Moore bukan sekadar prediksi dan hasil pengamatan belaka. Saat ini, Hukum Moore telah dijadikan target dan tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan industri semikonduktor. Gordon Moore mulai dengan prediksi bahwa masa depan elektronika berhubungan erat dengan masa depan IC (integrated circuit) – teknologi yang belum populer saat itu. IC akan mendorong perkembangan komputer pribadi, termasuk piranti penghubung antarkomputer, pengendali otomatis untuk kendaraan, dan piranti komunikasi portabel. Moore menuliskan tahap perkembangan IC dengan menyatakan bahwa pada harga yang sama, kemampuan IC meningkat dua kali lipat setiap tahun.
Tidak bisa dipungkiri bahwa hukum Moore menggerakkan industri yang ingin selalu meningkatkan kemampuan chip-nya.Kita ambil contoh sebagai berikut. Peneliti di industri prosesor berusaha mewujudkan Hukum Moore dalam pengembangan produknya. Produsen alat produksi IC berusaha membuat alat yang dapat mencetak transistor sekecil mungkin. Industri material semikonduktor terus menyempurnakan produk material yang dibutuhkan prosesor, dan aplikasi komputer dan telekomunikasi berkembang pesat seiring dikeluarkannya prosesor yang memiliki kemampuan semakin tinggi.
Secara tidak langsung, Hukum Moore menjadi umpan balik (feedback) untuk mengendalikan laju peningkatan jumlah transistor pada keping IC. Hukum Moore telah mengendalikan semua orang untuk bersama-sama mengembangkan prosesor. Terlepas dari alasan-alasan tersebut, pemakaian transistor akan terus meningkat hingga ditemukannya teknologi yang lebih efektif dan efisien yang akan menggeser mekanisme kerja transistor sebagaimana yang dipakai saat ini.
Hukum Moore dan IT Resource
“Semakin banyaknya transistor yang mengisi sebuah
chip bukan semata-mata hanya untuk menambah kecepatan, melainkan untuk
menambah semakin banyak fungsi.”
Hidup makin mudah dengan kemampuan chip yang terus meningkat, ukuran
yang semakin kecil, dan cocok digunakan untuk aplikasi bergerak seperti
HP, PDA, laptop, atau flashdisk. Saat komputasi dan komunikasi
bergabung dan mempengaruhi nyaris seluruh aspek kehidupan, permintaan
semakin bertambah untuk perangkat-perangkat yang memiliki fungsi lebih
banyak, lebih cepat, dan lebih murah. Mengikuti Moore’s Law merupakan hal penting untuk membantu industri-industri TI menghasilkan chip-chip yang memenuhi kebutuhan tersebutHUKUM METCALFE
“Nilai atau kekuatan jaringan telekomunikasi adalah sebanding dengan kuadrat jumlah pengguna yang terhubung dari sistem (n2)”
(Robert Metcalfe – penemu teknologi Ethernet LAN-pada tahun 1970)
Hukum metcalfe ini memberikan banyak efek dalam jaringan telekomunikasi dan jaringan internet, jaringan sosial serta WWW (World Wide Web.).Saat ini dapat dikatakan bahwa kehidupan seseorang tidak akan lepas dari yang namanya jaringan telekomunikasi terutama jaringan (internet). Mulai dari membaca berita, mencari bahan-bahan kuliah, mengunduh lagu, berkirim sms, memantau keadaan rumah melaui cctv via ponsel atau tablet, dan lain sebagainya yang mana hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan adanya jaringan telekomunikasi atau internet.
Di sini yang memiliki peran penting adalah jaringan itu sendiri. Dengan adanya jaringan, seseorang dapat terhubung dengan yang lainnya dengan mudah. Entah itu melalui jaringan telekomunikasi misalnya melalui ponsel ataupun memalui jaringan internet seperti facebook, fasilitas email, chatting, dan lain-lain.
Apa yang dikemukakan oleh Robet Metcalfe memanglah benar tentang nilai jaringan telekomunikasi yang sebanding dengan kuadrat jumlah pengguna yang terhubung ke dalam jaringan tersebut.
Kita ambil contoh pada layanan jaringan yang disediakan oleh Blackberry yang beberapa tahun ini mengalami peningkatan dalam jumlah penggunanya. Ketika Blackberry hadir pertama kali di Indonesia, orang-orang pasti bertanya apa kelebihan Blackberry dibanding dengan vendor-vendor penyedia ponsel yang menggunakan jaringan dari provider-provider lokal.
Mungkin pertama kali satu dua orang mencoba memakai produk Blackberry yang memiliki jaringan tersendiri serta memiliki fasilitas push email dan Blackberry Messenger (BBM). Dengan push e-mail semua e-mail masuk dapat diteruskan langsung ke ponsel. Pengguna tidak perlu mengakses Internet terlebih dulu dan membuka satu persatu e-mail yang masuk, atau pemeriksaan e-mail baru. Hal ini dimungkinkan karena pengguna akan terhubung secara terus-menerus dengan dunia maya melalui jaringan telepon seluler yang tersedia. Alat penyimpanan juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses data yang sampai ketika berada di luar layanan jangkauan nirkabel. Dengan adanya kelebihan pada jaringan Blackberry maka satu persatu masyarakat mulai tertarik untuk menggunakannya dan hasilnya adalah fantastis. Ketika pertama kali dikenalkan di akhir tahun 2004, jumlah pengguna Blackberry semakin lama semakin banyak dan hal ini sesuai dengan hukum Metcalfe itu sendiri.
Hukum Metcalfe dan IT Resource
Dari contoh kasus di atas, apabila jumlah jaringan meningkat, maka jumlah pengguna jaringan meningkat sebanyak kuadrat dari jumlah jaringan tersebut dan hal ini akan berdampak juga dengan semakin meningkatnya permintaan perangkat-perangkat IT. Selain itu, pengembangan-pengembangan aplikasi juga semakin banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahan pembuat aplikasi dalam rangka untuk memudahkan pengguna jaringan dalam memanfaatkan jaringan yang ada.
HUKUM COASE
“Bersamaan dengan biaya transaksi yang menurun, sebuah organisasi kecil pun berkembang”
(Ronald Coase)
Dalam dunia IT, komponen biaya kadang menjadi hal yang sangat rumit.
Seharusnya dengan adanya IT, sebuah perusahaan akan terbantu dalam
pekerjaan serta dalam hal menghasilkan profit dengan kemudahan-kemudahan
yang ditawarkan oleh IT. Akan tetapi hal itu akan sangat berbeda jika
sudah masuk ke dalam ranah perawatan, upgrade ataupun perbaikan IT yang
dimiliki perusahaan. Bisa-bisa perusahaan harus mengeluarkan biaya
ekstra untuk hal tersebut. Hal ini juga lah yang kadang menghambat
perusahan-perusahaan skala kecil yang ingin bersaing dan tetap eksis
dengan menginginkan adanya dukungan IT yang handal dikarenakan biaya
untuk pengadaan dan perawatan serta perbaikan IT yang tidak bisa
dibilang murah. Jika ini terus menerus terjadi, maka sangat tidak
menguntungkan bagi organisasi atau perusahan kecil.Hukum Coase dan IT Resource (Outsourcing IT)
Dengan adanya kasus-kasus seperti di atas, Ronald Coase mengemukakan pendapat bahwa bersamaan dengan biaya transaksi yang menurun, sebuah organisasi kecil pun berkembang. Coase dalam hal ini lebih menyoroti tentang tingginya biaya untuk pengadaan hingga perawatan IT yang sangat besar yang harus dikeluakan oleh sebuah perusahaan. Dengan kata lain, struktur organisasi berkembang seiring semakin efisiennya biaya transaksi.
Untuk mengatasi kejadian di atas, Coase berpendapat untuk melakukan outsourcing setiap fungsi TI yang dapat dilakukan lebih efisien oleh pihak lain daripada harus memiliki infrastruktur sendiri. Hal ini diperkuat dengan adanya teknologi Cloud Computing.
Cloud computing (komputasi awan) dapat didefinisikan sebagai gabungan pemanfaatan teknologi komputer (’komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (’awan’) . Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Cloud computing dapat juga disamakan sebagai suatu layanan (as a service), dimana pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet atau remote location tanpa perlu pengetahuan, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi layanan tersebut. (from WIkipedia).
Jika ditilik dari kasus kepemilikan teknologi, perusahaan dan pelaku bisnis sebenarnya memiliki dua (2) opsi, yaitu memiliki teknologi atau menyewa teknologi. Sekian banyak perusahaan asing di Indonesia memilih untuk menyewa teknologi dibanding membelinya. Karena dengan menyewa, pengeluaran perusahaan menjadi tetap dan bisa diperkirakan hingga jangka waktu yang panjang. Kemudahan inilah yang jadi alasan kenapa lebih enak menyewa dibanding membeli. Karena jika membeli, akan mengeluarkan biaya-biaya tidak tetap yang lain untuk menunjang reliabilitas dari teknologi itu sendiri. Yang mana artinya, akan lebih banyak lagi biaya yang harus dikeluarkan.
Menyewa akan menimbulkan biaya yang disebut OpEx – Operasional Expenditure, yang sifatnya rutin dan cenderung tetap. Membeli akan menimbulkan CapEx – Capital Expenditure, yang sifatnya hanya sekali pada saat membeli, namun disertai dengan biaya-biaya lain seperti pemeliharaan maupun biaya depresiasi capital.
Dengan konsep yang sama, cloud computing juga mulai mendapat perhatian. Dilihat dari biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam pengadaan solusi ini, cloud computing sangat condong kepada model biaya OpEx, karena :
- Perusahaan pengadopsi teknologi ini tidak perlu membeli peralatan / hardware
- Perusahaan juga tidak perlu membeli lisensi / software
- Ekstrimnya, perusahaan tersebut juga tidak perlu memiliki departemen IT yang bertugas untuk memonitor server, storage, jaringan, dan aplikasi bisnis.
Jadi, apabila biaya transaksi (terutama untuk hal IT) menurun, maka perusahaan-perusahaan kecil pun berkembang tanpa harus ribut masalah biaya tambahan untuk IT
Sumber :
http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1115501527
http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1111718499
http://en.wikipedia.org/wiki/Moore%27s_law
http://www.kelas-mikrokontrol.com/jurnal/iptek/bagian-4/hukum-moore-untuk-semikonduktor.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Metcalfe%27s_law
http://talkingtekno.com/internet/tren-cloud-computing-ditahun-2009/
http://teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing/
Comments
Post a Comment