1.Rini Sugiato
Belum lama ini, film animasi The Adventure of Tintin: Secret of The Unicorn garapan sutradara Steven Spielberg menyapa bioskop Indonesia. Usai menyimak film ini, tak jarang penonton yang berkomentar soal tingkat detil animasinya yang sangat memukau. Sayang saja, tak banyak yang menyimak hingga layar bioskop benar-benar padam.Karena pada bagian Credit Title akan kita temui sebuah nama khas Indonesia pada divisi Animator Departement. Ya, dialah Rini Sugianto, wanita asli Indonesia yang tinggal dan bekerja di New Zealand.
Lulusan Arsitektur, Universitas Parahyangan ini melanjutkan studinya di Academy of Art, San Francisco untuk memperdalam bakat animasinya. Sekarang, Rini yang bekerja di Weta Digital, sebuah perusahaan animasi dan visual effect yang ikut andil dalam menggarap animasi The Adventure of Tintin. Seperti yang dilansir oleh Komikoo.com, dalam film The Adventure of Tintin ini Rini mengerjakan 69 shot untuk dibuatkan animasinya. Tak berhenti di situ, Rini juga ikut menggarap efek dari film The Avengers yang menyedot banyak penonton di Indonesia.
2. Andre Surya
Nama Andre Surya, pria kelahiran Jakarta tahun 1984 ini sudah cukup sering terpampang pada credit title film-film holywood yang memiliki visual effect canggih. Mulai dari Iron Man, Star Trek, Terminator Salvation hinggaTransformer: Revenge of The Fallen telah memuat namanya sebagai digital artist. Andre Surya bekerja di Lucas film Singapore, production company yang didirikan oleh George Lucas, Sutradara film Star Trek. Menurut Voice Magazine, Andre biasa mengerjakan urusan modeling, layout dan lighting.
3. Christiawan Lie
Jika Rini dan Andre berkiprah di dunia film, Christiawan Lie atau yang biasa disebut Chris Lie memilih mengangkat nama Indonesia lewat bakat dan skill illustrasinya. Masih tidak jauh dari dunia film, pria lulusan Arsitektur, Institut Teknologi Bandung ini ditunjuk sebagai perancang action figure dari film GI Joe dan Transformers. Kisah suksesnya itu berawal saat magang di Devil’s Due Publishing (DDP), sebuah perusahaan komik, saat ia kuliah S2 Savannah College of Art and Design, Savannah, Amerika Serikat.
Tak berhenti di situ, kecintaannya pada dunia ilustrasi dan komik pun memicu Chris Lie untuk mendirikan sebuah studio sepulangnya ke Indonesia.Lewat studio yang diberi nama Caravan itulah Chris Lie bersama timnya makin menunjukkan assistensi. Sambil terus menggarap rancangan action figure, Caravan studio pun memproduksi komik serta ilustrasi untuk perusahaan-perusahaan internasional.
4. Griselda Sastrawinata
Gadis ini tinggal dan menetap di Amerika Serikat sejak berada di kelas 2 SMA. Setelah menamatkan SMA, ia melanjutkan pendidikan ke Art Center College of Designdi Pasadena, AS. Ia kini bekerja di Dreamworks, sebuah perusahaan animasi yang telah menghasilkan beberapa film terkenal seperti Shrek, Kungfu Panda, Monster vs Aliens, Madagascar dsb. Tidak hanya bekerja, Griselda juga mengajar di kampusnya kini sebagai dosen ilmu Komunikasi Visual.
5.Marsha Chikita Fawzi
Namanya sudah terkenal sebelumnya sebagai putri dari pasangan Ikang Fawzi dan Marissa Haque. Marsha memulai kariernya saat magang di perusahaan Las’Copaque Production, sebuah rumah produksi yang membuat film animasi Upin- Ipin. Ia memulai karier sebagai karyawan magang disana dengan gaji yang kecil. Setelah bekerja keras, ia mendapat promosi menajdi karyawan tetap dengan gaji yang lebih baik. Marsha kini bekerja menangani efek visual dari animasi Upin-Ipin dan menjadi satu-satunya orang Indonesia yang bekerja disana.
6.Wira Winata
Awal dari kepopuleran Wira adalah ketika ia menyelesaikan proyek animasi untuk tugas akhirnya di Art Center Sollege of Design, Pasadena, AS. I amembuat sebuah film animasi berjudul “The Small Red Plane”, ia iseng mengirimkan karya tersebut ke festival film dan tanpa disangka meraih penghargaan salah satunya adalah medali emas pada Student Emmy Award dan juga ditayangkan khusus di Festival Film Cannes. Wira kini bekerjasama dengan banyak studio seperti Cartoon Network, Sony Computer, Microsoft dan lain sebagainya.
7. Pamela Halomoan
Satu lagi animator Indonesia yang mendunia, yaitu Pamela Halomoan. Di usianya yang masih sangat muda yaitu 19 tahun, ia telah dikenal luas masyarakat Singapura, AS, Inggris dan Turki berkat menciptakan karakter babi lucu yang diberi nama Wolly. Karakter Wolly ini mendapat perhatian dari banyak pihak termasuk ketika ia dipamerkan pada Singapore Game Toy Comic Convention, Singapura.
http://madiunkingdom.blogspot.com/2012/10/inilah-7-animator-indonesia-yang-mendunia.html
Comments
Post a Comment